
DENPASAR- Wanita berinisial AH (19) yang berprofesi sebagai baby sitter terluka sekujur tubuhnya setelah dianiaya FH majikan karena dituduh berselingkuh dengan suaminya.
Kasus tersebut mencuat setelah korban mengadukan masalahnya ke Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Bali.
"Kami minta kepolisian serius menyelidiki kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan majikan pada pekerja rumah tangganya tersebut," ujar Ni Direktur LBH APIK Bali Ni Nengah Budawati, Kamis (12/1/2012).
Budawati menceritakan, akibat trauma dan kesakitan saat ini korban masih diamankan di sebuah shelter. Korban yang belum menikah ini selain disiram air panas dan juga disetrika pada beberapa bagian tubuhnya.
Peristiwanya terjadi Senin 2 Januari 2012 sekira pukul 12.00 Wita. Saat itu korban sedang ngobrol dengan temannya yang juga pembantu rumah tangga.
Tiba-tiba, pelaku marah-marah mendatangi korban karena menduga AH punya hubungan serius dengan suaminya. Pelaku menanyakan perihal SMS yang dikirim suaminya ke korban.
Namun korban menolak dituduh punya hubungan khusus dengan suami pelaku.
“Pengakuan korban, dia ditempeleng dan ditendang. Lalu, setrika sebelah kiri telinga, lengan sebelah kiri, dan telapak tangan atas,” jelas Budawati.
Korban tidak melawan dan hanya bisa diam dan menangis. Pelaku yang kalap lalu menyiram air panas. Dalam keadaan kepala menunduk, korban kena air panas di kepala, paha dan lengan atas.
Usai mengalami penyiksaan, korban lalu dibawa ke klinik oleh mertua pelaku yang kasihan. Korban diberikan obat salep dan panadol. Korban dititip di sebuah rumah di Kedonganan Kabupaten Badung.
Sebelumnya korban sudah sempat divisum oleh RS Trijata atas permintaan kepolisian setelah kasusnya dilaporkan ke Mapolsek Denpasar Barat.
Hingga kini, kepolisian belum juga menahan pelaku dengan dalih tersangka pelaku mengaku sedang hamil 3 bulan.
“Kenapa pelaku tak langsung ditahan, Korban bisa cacat permanen dan sekarang ketakutan. Kami akan berupaya menampung korban di tempat aman,” imbuh Budawati.
Rencananya, pada Senin pekan depan, keterangan pelaku dan korban akan dikonfrontasi oleh kepolisian.
“Kami akan mendampingi korban karena dia butuh bantuan dan tidak ada saudara di sini,” tutup Budawati.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar