Google +

Facebook Pages

Video Pesta S3x Pelajar Beredar di Gunungkidul




Sebuah video mesum video pesta s3ks pelajar mulai kini beredar di Kabupaten Gunungkidul,Jogya.

Dalam video tersebut, terdapat tujuh anak laki laki serta dua perempuan melakukan pesta seks di hutan Semampir, di Desa Semugih Rongkop. Bahkan, diduga kuat video tersebut diabadikan dengan kamera ponsel oleh salah satu pelaku.

Informasi Tribun Jogja, video berdurasi 00:51 tersebut, merupakan video siswa-siswi salah satu Sekolah negeri di Rongkop. Bahkan, video yang berformat 3GP tersebut, terbagi dalam tiga bagian.

Video tersebut, dengan jelas menggambarkan Ketujuh anak laki-laki tersebut, sedang asyik menikamati minuman keras. Sementara ada seorang gadis yang sedang disentuh oleh beberapa laki-laki.

Sementara, di sisi lain seorang gadis ABG juga terlihat menggelayut di pundak salah satu cowok. Bahkan, terlihat salah satu anak laki-laki, masih mengenakan baju berwarna coklat pramuka disinyalir seragam sekolah, melihat aksi nakal beberapa temannya tersebut. Mereka pun terlihat nakal, setelah seperti terhalusinasi minuman keras.

"Ini, videonya sangat tidak lazim dilihat oleh banyak orang, dan dilakukan oleh orang berusia belasan, keterlaluan dan merusak generasi," ujar salah satu sumber yang tak berkenan disebutkan nama, kepada Tribun Jogja, Selasa (31/1/2012).

Ia mengaku, bahwa video tersebut, sudah beredar di kalangan warga. Bahkan, melalui teknologi Bluetooth, banyak orang dengan mudah mengaksesnya. Bahkan, ia mengaku sudah ada pertemuan warga desa terkait adanya video tersebut.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Heru Muslimin mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan peredaran video pesta seks pelajar SMA di Rongkop tersebut. Sejauh ini, pihaknya akan menyelidiki dan mengklarifikasi dengan pihak sekolah terkait.

Untuk sementara waktu, pihaknya juga mendapatkan laporan bahwa beberapa siswa di sekolah tersebut sudah dikeluarkan, karena terlibat di dalam video tersebut.

Sementara itu, pemerhati sosial Gunungkidul, Tri Asmiyanto, menyarankan agar pemkab melakukan langkah kongkrit untuk menyikapi masalah kenakalan remaja tersebut. Pasalnya perilaku generasi muda saat ini sangat memprihatinkan. Apalagi, melihat beberapa kasus yang sangat fatal ini.

Pihaknya mendorong, Pemkab, untuk lebih berperan dengan pemberian pelajaran kesehatan produksi (kespro) bagi pelajar harus secara tuntas diberikan disekolah. "Sejauh ini, pendidikan semacam ini, sangat diperlukan, banyak pelajar yang nakal, namun itu tidak semua, maka dengan bimbingan, akan menjadikan mereka lebih baik," jelasnya.

Namun demikian, Tri menambahkan, keputusan instansi mengeluarkan pelajar yang terbukti melakukan tindakan asusila tersebut bukan sesuatu keputusan yang baik. "Ini, harus dicari akar permasalahannya, jangan sampai dengan memberi keputusan tersebut, justru tidak ada efek yang signifikan, " tandasnya.

sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More